SELAMAT DATANG

Selamat Datang
di Blog Integrasi
Selamat Menikmati...

Kamis, 25 Oktober 2012

Deskripsi Diri B

Pengembangan Keilmuan
Pernyataan Dosen :
B.6 Sebagai dosen yang profesional, sudah seyogyanya memiliki karya-karya sehingga dosen tersebut memiliki produktivitas dalam aspek perkuliahan. Produktivitas yang ada saya lakukan adalah membuat karya-karya ilmiah yang berkenaan dengan profesionalisme saya sebagai dosen. Di antara produktivitas ilmiah yang saya lakukan adalah membuat tulisan yang berkenaan dengan pendidikan Islam, kemudian tulisan tersebut dimasukkan ke dalam jurnal. Selain tulisan yang saya muat ke dalam jurnal, tulisan saya tersebut, saya jadikan sebagai bank makalah, di mana sewaktu-waktu tulisan yang saya buat tersebut bermanfaat, baik untuk dimasukkan ke dalam jurnal, maupun bermanfaat dalam proses perkuliahan yang saya jalani. selain karya tulis ilmiah, saya juga mengadakan penelitian, baik penelitian yang bersifat Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maupun penelitian lapangan. Pelaksanaan penilitian yang saya lakukan, senantiasa melibatkan mahasiswa, hal ini saya lakukan guna melatih mahasiswa untuk melaksanakan sebuah penelitian. Saya juga melakukan kerja sama dengan beberapa media masa on line. Hal ini saya lakukan untuk menjembatani saya dalam berkreativitas menulis tentang permasalahan pendidikan, baik pendidikan secara umum maupun pendidikan di provinsi Aceh secara khusus. Untuk penulisan makalah, sekurang-kurangnya saya membuat tulisan sebanyak 1 judul dalam setiap semesternya, walaupun tidak semuanya masuk ke dalam jurnal ilmiah, tulisan tersebut saya masukkan ke bank makalah. Tulisan ke media on line, saya lakukan juga secara intensif. Di antara produk karya ilmiah saya adalah:
1. Integrasi ilmu dab agama: pemikiran Muahammad Natsir, terbitan Jurnal Gema Gajah
    Putih Takengon,Volume 4 1 Maret 2008.
2. Tanggungjawab Orangtua terhadap Pendidikan Anak, Makalah, Tahun 2009.
3. Minat Belajar Anak di Desa Simpang Layang, Penelitian, Tahun 2009.
4. Pengaruh Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Anak, Penelitian, Tahun 2010.
5. Substansi Perguruan Tinggi dalam Menunjang Proses Pembelajaran, Lomba Karya Tulis
    Ilmiah Dosen, Tahun 2010.
6. Pendidikan Micro Vis a Vis, Terbitan Jurnal Mudarrisuna Prodi PAI Fakultas Tarbiyah,
    Volume 2 11 Juni 2011.
7. Kompetensi Pedagogik Guru di SMA Kabupaten Bener Meriah, Penelitian, Tahun 2011.
8. Urgensi Kompetensi Pedagogik dalam Menunjang Keberhasilan Belajar dalam Proses
    Pembelajaran, Makalah, Tahun 2011.
9. Konsep Pendidikan dalam Islam, Makalah, Tahun 2012.
10. Pengaruh Pendidikan Orang Terhadap Minat Belajar Anak di Desa Lampahan,
      Penelitian, Tahun 2012.
11. Mahasiswa: Jujurlah dalam Pendidikan, Media on line www.Lintasgayo.com, Tahun
     2012.
12. Kegagalan bukan Sebuah Kutukan, Media on line www.Lintasgayo.com, Tahun 2012.
B.7 Setiap perbuatan tentunya akan mengharapkan sebuah karya yang bermakna. Begitu juga dalam pengembangan keilmuan pendidikan agama Islam. Ilmu yang didapatkan dalam proses pendidikan bukanlah stagnan, tetapi ilmu tersebut terus berkembang ibarat jamur yang tumbuh subur, ilmu yang saya dapatkan sekarang ini adalah sebagian kecil dari ilmu Allah yang ada, namun sekecil apapun karya yang saya buat, karya saya dapat bermanfaat dan berguna terutama bagi diri saya dan khalayak ramai, baik institu akademik ataupun institusi pemerintahan lainnya. Oleh karena itu, pengembangan keilmuan bukan sebatas buku yang ada pada pegangan saya saja, tentu harusnya saya memiliki referensi-referensi lain di mana referensi tersebut tidak saya miliki. Ilmu yang ada pada diri saya bukanlah ilmu yang sempurna, sehingga perlu adanya tambahan ilmu-ilmu dari berbagai pihak, baik itu dari perorangan ataupun dari alam, dan referensi yang dihasilkan oleh karya orang lain. Pengembangan keilmuan juga berguna sebagai ranah untuk membuktikan kebenaran ilmu yang kita dapatkan, jangan pernah berhenti dengan apa yang sudah saya miliki, masih banyak hal yang tersirat dari ilmu yang saya tahu, sehingga pengembangan ilmu tersebut berguna untuk mendapatkan ilmu yang lainnya. Serta, pengembangan keilmuan akan berguna bagi kehidupan masa yang akan datang.
B.8 Setiap manusia sudah barang tentu ingin menemukan sesuatu yang baru. Begitu juga dengan saya sebagai dosen yang profesional, sudah barang tentu menginginkan sesuatu yang baru dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Pengembangan ilmu pengetahuan yang saya lakukan agar memiliki nilai inovatif adalah dengan mengambil permasalahan-permasalahan aktual dalam masyarakat sebagai contoh dalam pembelajaran, di mana permasalahan itu khalayak ramai belum mengetahuinya. Selain itu, saya suka mengutarakan pemikiran-pemikiran yang selama ini dianggap tabu, dan bersemberangan dengan akal sehat. Hal ini saya lakukan, agar para mahasiswa mampu memberikan komentar dan pendapat dan alasan mereka mengapa mereka menolak pemikiran saya. Setelah terjadi perdebatan kecil, sedikit banyaknya pemikiran para mahasiswa akan lebih terbuka terhadap segala fenomena yang ada. Jadi, dalam setiap menuntut ilmu bukan semata-mata hanya membahas sesuatu yang tersurat semata, tetapi membahas segala ilmu yang tersirat. Begitu juga halnya dengan proses pembelajaran dalam kelas, segala sesuatu yang dapat dibuktikan, saya akan membawa mahasiswa ketempat tersebut, sehingga pembelajaran bukanlah sesuatu yang meraba-raba, tetapi pembelajaran adalah sesuatu yang nyata.
B.9 Kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan merupakan sebuah keharusan untuk saya yang tidak dapat terputus oleh waktu. Saya akan terus membuat karya yang sesuai dengan bidang keilmuan yang saya dapatkan. Perubahan yang baik, akan terus saya lanjutkan demi menjaga kualitas proses pembelajaran. Apa saja yang berkenaan dengan pengembangan ilmu pengetahuan yang sudah saya capai, akan menjadi tanggungjawab saya untuk mempertahankannya, atau untuk mencari lagi kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Sehingga, apa yang sudah didapatkan tidak akan hilang lagi, akan tetapi bagaimana saya mendapatkan pengetahuan yang baru, yang belum saya ketahui, baik dalam peningkatan produktivitas saya dalam proses pembelajaran, produktivitas saya dalam berkarya. Semua yang sudah saya miliki akan saya pertahankan semaksimal mungkin, bagaimanapun caranya. Konsistensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah kewajiban bagi saya, sehingga saya akan terus berkarya dalam bidang pendidikan. Membawa makna mendalam dari sebuah pembelajaran, dan memiliki kegunaan dari apa yang saya karyakan, baik kegunaan jangka pendek maupun kegunaan jangka panjang. Inovasi-inovasi yang sudah saya ciptakan akan terus dipertahankan, dan bagaimana mencari cara untuk menemukan inovasi yang baru. Semua hal itu akan terus saya dievaluasi, untuk menjadi yang terbaik dalam proses pembelajaran.
B.10 Setiap kegiatan memiliki target yang harus dicapai. Begitu juga bagi saya, dalam pengembangan keilmuan, memiliki target yang harus dicapai. Misalnya adalah tercapainya target pembuatan makalah dalam satu semester minimal sebanyak 2 judul makalah. Tercapainya pengiriman tulisan ke media on line, sebagai wadah berkreasi dalam menuangkan pikiran dalam tema pendidikan secara umum atau pendidikan Islam secara khusus. Target kerja dalam pengembangan keilmuan ini tentunya tidak dengan mudah dapat tercapai, memerlukan kerja keras dan ketekunan, dengan membiasakan diri dengan terus menerus berinovasi dan kreatif, serta kemauan yang keras untuk bekerja. Sehingga, untuk mencapai target kerja dalam pengembangan keilmuan ini memerlukan etos kerja yang ekstra. Selain pembuatan makalah untuk jurnal, serta tulisan yang dikirim ke media, serta berinovasi dalam pengembangan keilmuan, saya juga memiliki target pengembangan keilmuan bagi mahasiswa. Sehingga, mahasiswa mampu mengeksplorasi ilmu yang sudah mereka dapatkan. Mahasiswa bukan sekedar memahami apa yang sudah tertera dalam silabus dan SAP, jauh dari pada itu, mahasiswa harus mampu mengkaji dan menemukan hal baru pada setiap ilmu yang mereka pelajari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar